kendalikan fokus walaupun ada fokus otomatis di kamera

Seperti fitur otomatis lain di kamera autofocus (AF) tidak selalu benar. Sistem AF dapat memfokuskan ke bagian yang salah dari pemandangan dan kadang kesulitan mengunci pada titik manapun, sehingga foto akhirnya tampak kabur.
Dan kini SLR dan lensa memfokuskan lebih cepat dan lebih akurat, tapi seperti dengan metering dan eksposur.

Autofocus berpotensi salah, pada kondisi, …
Ketika tidak ada cukup cahaya atau ketika menghadapi pemandangan berkontrasan rendah atau berwarna seragam, misalnya anjing coklat di tanah berlumpur. Pada pemandangan tersebut tidak ada batas yang jelas untuk ditemukan sistem AF. Akibatnya, lensa akan memfokuskan ke depan dan ke belakang, mencari titik untuk dikunci. Jika di depan obyek ada benda lain, seperti jendela atau jeruji kandang, kemungkinan kamera akan memfokuskan pada benda tersebut.

Obyek bergerak juga dapat menjadi tantangan signifikan pada sistem AF. Kalian harus memilih modus fokus yang tepat demi mendapatkan kesempatan memperoleh foto aksi tajam.

Jadi modus fokus yang mana yang perlu digunakan dan kapan?

Hal pertama yang harus diputuskan adalah menentukan, ingin menggunakan autofocus atau fokus manual. Ada kondisi tertentu di mana fokus manual opsi lebih baik, yang akan kami bahas belakangan ini. Kita asumsikan untuk tetap menggunakan autofocus.

Untuk itu, pastikan tombol pada lensa di posisi AF, bukan MF. Autofocus menawarkan dua modus khusus yang perlu diatur di kameranya. Modus tersebut adalah One-Shot AF (Canon)/Single Servo AF (Nikon), dan Al Servo AF (Canon)/Continuous-Servo AF (Nikon). Opsi One-Shot/Single-Servo pilihan terbaik untuk obyek statis. Setelah sistem autofocus mencapai fokus, sistem mengunci pengaturan, jadi kita dapat merekam foto karena obyek akan terfokus tajam.

Sesuai dengan namanya, Al Servo/Continuous-servo memfokuskan lensa secara berkelanjutan, menjadikannya pilihan tepat untuk melacak obyek bergerak. Secara default, kamera akan menangkap foto kapan saja, bahkan meski obyek tidak fokus.

Banyak kamera menawarkan modus AF ketiga, yaitu Al Focus AF (Canon) atau Auto AF (Nikon). Modus ini akan mendeteksi apakah obyek statis atau bergerak dan memilih autofocus yang sesuai. Tapi, untuk hasil yang diandalkan, pilih modus AF khusus. Jangan bingung dengan memilih modus AF dengan modus AF Area, yang juga bisa diatur secara otomatis ataupun manual.

“Obyek bergerak dapat menjadi tantangan pada sistem AF”

Apakah perbedaan antara modus AF dan modus AF Area?
Kalau pilihan modus AF menentukan bagaimana lensa akan terfokus, modus AF Area menentukan di mana kamera akan memfokuskan. Cara mengakses AF Area berbeda-beda pada setiap model kamera, tapi opsi yang tersedia biasanya sama.

Berapa titik AF yang digunakan?
Tergantung pada obyek yang direkam. Jika semua titik AF diaktifkan, maka kamera akan memilih secara otomatis satu atau beberapa titik yang akan digunakan untuk memfokuskan setelah mengaktifkan sistem AF. Walaupun sistem telah mendapatkan obyek yang kalian pilih bila cukup besar dalam frame, kalian tidak memiliki kendali atas apa yang akan difokuskan oleh kamera. Mungkin saja kamera mengunci pada suatu obyek di foreground atau background, atau bagian yang salah dari obyek, seperti ujung hidung model portrait, bukan pada matanya.

Tetapi, modus ini andal ketika merekam obyek aktif dengan background bersih. Semakin banyak titik AF yang dimiliki kamera, semakin akurat pelacakan obyek ketika bergerak di area frame. Pada mayoritas kondisi, autofocus akan lebih cepat dan lebih tepat jika kalian mengubah modus AF Area menjadi single AF Point. Diantara semua titik AF yang tersedia, titik yang berada ditengah menawarkan akurasi lebih tinggi. Manfaatkan titik ini pada fitur yang ingin ditampilkan tajam dan tekan setengah shutter relase untuk mengaktifkan kemudian kunci fokus. Kemudian, dengan shutter relase masih ditekan setengah, komposisi foto kembali dan tekan penuh shutter relase untuk merekam video.

Fokus manual
Diperlukan ketika menginginkan jarak fokus tetap konstan. Misalnya, dengan menentukan autofocus pada satu titik di area balap dan kemudian memposisikan lensa pada MF, kalian dapat mengambil serangkaian foto mobil yang melewati titik tersebut, dengan pemahaman bahwa sistem AF tidak akan memfokuskan lensa kembali di tempat lain.

Pemfokusan manual juga hanya satu-satunya opsi ketika kamera tidak mampu mengunci fokus. Sebagian lensa memungkinkan pemfokusan manual total.